Miliki Potensi Pengembangan UMKM, Desa Titiwangi Candipuro Jadi Percontohan Desa Inklusi Keuangan
LAMPUNG SELATAN, RATUMEDIA.ID — Inklusi keuangan hak bagi setiap individu atau bisnis yang mempunyai akses untuk mempunyai keuangan yang cukup mampu untuk membeli barang atau jasa dengan cara yang efektif dan berkelanjutan.
Di sisi lain, untuk mendukung tercapainya inklusi keuangan diperlukan pula literasi keuangan. Inklusi Keuangan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara mengurangi ketimbangan ekonomi melalui peningkatan dan pemerataan akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan.
Di Provinsi Lampung, Desa Titiwangi, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan salah satu desa yang menjadi percontohan Desa Inklusi Keuangan.
Di desa ini memiliki potensi UMKM pembuatan keripik pisang dan kloset yang memiliki pangsa pasar cukup menjajikan.
Juli salah satu pemilik keripik pisang mengaku menggeluti usaha pembuatan keripik pisang sudah 10 tahun dengan omset puluhan juta per bulan.
“Produksi 300 kg perhari, kami produksi dikirim ke Bandar Lampung,” kata dia saat Kunjungan media bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke Desa Titiwangi, Lampung Selatan, “Desa Inklusi Mendorong Perkembangan Perekonomian Desa” Selasa 30 November 2021.
Ia mengaku hanya membuat keripik original (belum diberi perasa), nantinya diolah kembali di Bandar Lampung yang sudah menjadi langganan.
Kata dia, untuk kendala saat ini kata dia karena mahalnya harga minyak goreng, dengan mahalnya harga minyak otomatis harga keripik naik.
“(Keripik produksi di sini) kami yang antar ke Bandar Lampung,” imbuhnya.
Ia menambahkan, untuk pisang yang digunakan jenis pisang Kepok Manado yang dibeli dari warga sekitar terkadang jika sulit dari daerah lain.
Dengan usaha keripik pisang ini bisa membantu perekonomian warga sekitar dengan merekrut tenaga kerja.
“Jumlah pekerja saat sekarang 3 orang kalo, sebelum pandemi bisa capai 20 orang,” paparnya. ( Ncu)