Hiswana Migas Minta Gubernur Lampung Atasi Solar Kosong
BANDARLAMPUNG, RATUMEDIA.ID- Solar langka terjadi di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Kian hari kian parah, bahkan hal ini akibatk banyak supir truk pengangkut bahan pokok mogok kerja.
Solar langka ini bisa terlihat di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Provinsi Lampung.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, solar ini langka lantaran pemerintah mengurangi kuota solar lewat Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas. Pengurangan ini merata di seluruh wilayah Lampung.
Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Provinsi Lampung meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memperhatikan BBM jenis solar kosong di SPBU dan segera menambah pasokan solar. Ini karena sudah hampir tiga bulan solar subsidi dibatasi dan menimbulkan antrean panjang truk di SPBU.
“Persoalan solar di Lampung kian parah akibat dari kuota solar 2022 lebih rendah dari 2021. Kami minta pemerintah untuk tegas memperhatikan masalah solar kosong ini,” kata Ketua Bidang SPBU Hiswana Migas Provinsi Lampung, Donny Irawan, dalam rapat koordinasi TPID Persiapan di Novotel Bandar Lampung, Senin (28/3/2022).
Menurut Donny, perbaikan ekonomi Lampung seperti saat ini kuota solar harus bisa bertambah. Namun tahun 2022 malah dikurangi.
“Pemerintah harus segera menambah pasokan solar. Kami juga dorong agar harga BBM subsidi dengan nonsubsidi tak terlalu jauh. Ini supaya kendaraan bisa beralih dari solar ke dexlite,” ujar ia.
Sebelumnya, akibat solar kosong, antrean membludak di seluruh SPBU. Bahkan, banyak supir truk dan kendaraan pengguna solar menginap dua hingga tiga hari di SPBU.
Kelangkaan solar ini juga berimbas ke angkutan kebutuhan bahan pokok yang terlambat dan kenaikan harga. (*)