BKKBN Lampung Rakerda Program Bangga Kencana dan PPS 2023
BANDARLAMPUNG, RATUMEDIA.ID- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung menggelar rapat kerja daerah (rakerda) dari 16-17 Maret 2023 di Ballroom Hotel Golden Tulip, Kota Bandar Lampung.
Rakerda itu membahas program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) serta Percepatan Penurunan Stunting (PPS) Provinsi Lampung tahun 2023.
Dengan tajuk “Peningkatan Sinergitas dan kolaborasi untuk pencapaian program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting melalui optimalisasi peran lintas sektor menuju Lampung Berjaya”.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Provinsi Lampung, Senen Mustakim, mewakili Gubernur Lampung, mengucapkan selamat datang dan bertugas kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung yang baru.
“Selamat datang dan bertugas pak Nurizky Permanajati. Semoga bisa lebih meningkatkan, kedepan lebih baik, elegan, dan berjalan lancar,” ucapnya, Kamis (16/3/2023).
Senen berharap agar rakerda ini meningkatnya komitmen pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota di Lampung. Juga para mitra dalam mendukung program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.
“Rakerda ini juga diharapkan terjadi rumusan rencana kerja atau rencana aksi kegiatan prioritas, pencapaian sasaran baik sasaran program bangga kencana maupun percepatan penurunan stunting di Lampung,” ucapnya.
Ia mengatakan, selama lebih dari 50 tahun BKKBN telah mengedukasi masyarakat untuk memahami pentingnya pembangunan keluarga, kedudukan dan keluarga berencana serta seluruh aspek. Keberhasilan program berencana secara nasional pada masa lalu telah diakui dunia adalah salah satu contoh dari peran strategis dari BKKBN.
Senen menyampaikan, tema rakerda tahun ini mengusung 2 fokus utama. Pertama program Bangga Kencana dan keluarga berencana. Kedua penurunan prevalensi stunting,
“Minimal 2 tahun kedepan. Terutama prevalensi stunting turun ke angka 14 persen pada tahun 2024 sesuai target RPJM 2020-2024. Bahkan, kelak diharapkan zero pada tahun 2030,” terangnya.
Ia menambahkan, hasil survei status kisi tahun 2022, bahwa prevalensi stunting untuk Provinsi Lampung menempati urutan ketiga dengan prevalensi 15,2 persen.
Stunting Turun
Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung, yang lama, Putut Riyatno menyampaikan, untuk program Bangga Kencana sudah cukup baik untuk Provinsi Lampung.
“Untuk tingkat kelahiran di Lampung sudah 2.28 persen. Artinya, rata-rata ibu atau wanita di Lampung melahirkan anak 2 sampai 3 saja,” ujarnya.
Lalu, lanjut Putut, capaian angka kesertaan PKB atau VCR itu sudah 6,6503 persen dan untuk kesepakatan Lampung itu sudah pada angka 20,3 persen.
“Kita bersyukur angka stunting di Lampung itu sudah pada angka 15,2 persen. Jadi, sudah menurun dari tahun 2021. Inilah hal-hal yang kita syukuri dari capaian Lampung. Tentu kedepan kita juga akan targetkan akhir tahun 2024 Lampung itu 10,9 atau 10,88 persen sampai dengan akhir 2024” harapnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung, Nurizky Permanajati, mengungkapkan, untuk Program kedepan, tentunya sesuai dengan tujuan pertemuan ini.
“Kita menguatkan dan meningkatkan intergrasi, kolaborasi program, khususnya percepatan program keluarga berencana dan juga stunting,” jelas Nurizky.
Ia berharap pascapertemuan ini akan meningkatkan komitmen dari mitra kerja untuk program kerja BKKBN. Juga akan ada aksi khusus untuk pelayanan KB pada wilayah-wilayah yang sulit terjangkau.
Sehingga, Nurizky pun berharap agar target program tersebut bisa tercapai yang akhirnya juga secara besaran angka prevalensi stunting di provinsi lampung, dan walaupun sudah baik tapi harus dijaga dimenten.
“Karena dari segi sekarang yang terakhir keluar tahun 2022 itu ada kabupaten/kota yang prevalensi stunting malah naik tapi nnti kita coba, karena prevalensi stunting ini harus kolaborasi bersama,” pungkasnya.
Berikut ini Kabupaten/Kota dengan penurunan prevalensi Stunting tertinggi tahun 2022
Terbaik 1: Kabupaten Lampung Tengah, dengan persentase 12,1%
Terbaik 2: Kota Metro, dengan persentase 9,3%
Terbaik 3: Kota Bandar Lampung, dengan persentase 8,3%
Harapan 1: Lampung Selatan, dengan persentase 6,4%
Harapan 2: Lampung Barat, dengan persentase 6,1%
Harapan 3: Pesisir Barat, dengan persentase 6,1%. (rn)