15 Warga Korban Bencana Puting Beliung Terima Bantuan Program Bedah Rumah Tidak Layak Huni
LAMPUNG SELATAN, RATUMEDIA.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menyerahkan bantuan kepada korban bencana angin puting beliung yang melanda Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Candipuro pada Juli 2025 lalu.
Penyerahan dilakukan langsung oleh Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, di Balai Desa Sumber Nadi, Kecamatan Ketapang, Kamis (21/8/2025).
Selain bantuan bencana, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penyerahan program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) bagi 15 warga di Kecamatan Ketapang.
Dalam laporannya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, Ariswandi, menyebutkan bahwa puting beliung terjadi pada 28 Juli 2025 sekitar pukul 18.14 WIB.
Sebanyak 95 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Ketapang terdampak, meliputi 33 KK di Desa Taman Sari, 5 KK di Desa Bangun Rejo, dan 57 KK di Desa Sumber Nadi. Sementara itu, 10 KK di Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, juga mengalami kerusakan.
“Sejak awal kejadian, BPBD bersama Dinas Sosial sudah turun langsung menyalurkan bantuan logistik untuk meringankan beban masyarakat terdampak,” jelas Ariswandi.
Bupati Radityo Egi Pratama dalam sambutannya menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat. Ia menegaskan bahwa Pemkab Lampung Selatan berkomitmen hadir bagi warganya, meski penyaluran bantuan membutuhkan proses birokrasi.
“Bencana ini memang terjadi pada bulan Juli. Ada prosedur anggaran yang wajib dijalankan, namun itu tidak mengurangi empati kami untuk memperhatikan kondisi masyarakat,” kata Bupati Egi.
Lebih jauh, ia juga memberikan penguatan moral kepada para korban agar tetap tabah menghadapi ujian.
“Saya doakan Tuhan memberikan kekuatan, ketabahan, dan kesabaran bagi bapak-ibu semua. Saya percaya setelah gelap akan terbit terang. Dalam ajaran Islam disebutkan, di balik kesulitan ada kemudahan, di balik musibah ada keberkahan. Kami akan terus berkomitmen hadir untuk membantu masyarakat, di tengah keterbatasan yang ada,” tutur Egi. (ptm/ncu)