Nunik Harap Usulan Gelar Pahlawan Nasional KH. Ahmad Hanafiah Mulus
BANDARLAMPUNG, RATUMEDIA.ID- Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengapresiasi semua pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, UIN Raden Intan Lampung, tokoh ulama, dan tim pengusung yang telah menginisiasi dan mengusulkan KH. Ahmad Hanafiah sebagai pahlawan nasional dari Provinsi Lampung.
Begitu disampaikan Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, saat mewakili Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, pada Seminar Nasional Usulan Gelar Pahlawan Nasional KH. Ahmad Hanafiah dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Provinsi Lampung di Ballroom UIN Raden Intan Lampung, Rabu (27/6/2022).
Menurut Chusnunia Chalim, usulan gelar pahlawan nasional ini merupakan bentuk wujud respon terhadap usulan organisasi atau masyarakat.
Perempuan yang akrab disapa Nunik ini meyakini, Provinsi Lampung akan kian besar dan dikenal melalui para tokoh pahlawan sejarah yang dimiliki Provinsi Lampung.
Dia berharap agar seminar nasional ini dapat menjadi momentum meningkatkan rasa kecintaan terhadap tanah air, peduli dan kebersamaan mengatasi masalah yang melanda bangsa Indonesia, berdasarkan semangat perjuangan para pahlawan.
“Mudah-mudahan usulan gelar pahlawan nasional ini bisa berjalan lancar,” ujarnya.
Nunik berpendapat, peran besar KH. Ahmad Hanafiah pada masa mempertahankan kemerdekaan dan menjadi syuhada ini layak dapat anugerah pahlawan nasional.
KH. Ahmad Hanafiah lahir pada tahun 1905 di Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, yang saat itu masih menjadi bagian dari Lampung Tengah.
Demi mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, KH. Ahmad Hanafiah mendirikan organisasi pejuang bernama Laskar Hizbullah sebagai medium pendidikan paramiliter bagi pemuda santri.
KH. Ahmad Hanafiah memiliki sejumlah pengalaman diantaranya pada masa penjajahan Jepang, ia menjadi anggota Chou Sangi Kai di Karesidenan Lampung pada tahun 1945-1946.
Selain itu, ia juga menjadi ketua Partai Masyumi, pimpinan Hizbullah Kewedana Sukadana dan selanjutnya ia menjadi anggota DPR Karesidenan Lampung pada tahun 1946-1947.
Puncaknya, KH. Ahmad Hanafiah gugur pada medan perang dalam upaya mempertahankan kemerdekaan NKRI dari agresi Belanda menjelang malam 17 Agustus 1947 di Front Kamerung, Baturaja, Provinsi Sumatera Selatan. (rls/ncu)