Watoni Imbau Masyarakat Peduli Tekan Penyebaran Paham Radikalisme
PESAWARAN, RATUMEDIA.ID- Anggota DPRD Provinsi Lampung turun ke daerah pemilihan nya dalam rangka mensosialisasikan Pendidikan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIPWK) yang rutin di lakukan sebulan sekali.
Salah satunya Watoni Noerdin yang menggelar acara sosialisasi ini di Dusun Kubang Gubak, Desa Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Dalam kesempatan ini, Watoni menggandeng dua narasumber yakni Drs. Hertanto Hertanto,M.Si. Ph.D yang merupakan Akademisi Fisip Unila dan
Dr. Sairul Basri, S.Ag.,S.H., M.Pd Akademisi UIN Radin Intan Lampung.
Acara yang di gelar Jumat 17 Juni 2022 ini mengundang Tokoh Masyarakat sekitar, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda setempat. Kegiatan sosialisasi PIPWK ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan penyebaran paham radikalisme.
Diketahui, beberapa waktu lalu aparat penegak hukum menangkap salah satu tokoh dan ketua organisasi yang dinilai telah menyimpang dari Ideologi Negara yakni Pancasila. Penyebaran paham radikalisme sudah sangat mengkahawtirkan bisa dilakukan dengan berbagai metode.
Anggota Komisi I DPRD Lampung ini kembali mengingatkan masyarakat khususnya para tokoh masyarakat dan agama akan pentingnya menjaga Ideologi negara yakni Pancasila.
“Saat ini banyak golongan-golongan tertentu yang ingin megubah Ideologi Negara melalui berbagai cara, salah satunya dengan berkedok sebagai organisasi yang memberikan pemahaman kepada anggotanya untuk membenci pemerintah,” ujarnya.
Provinsi Lampung juga dinilai menjadi daerah sentral yang penyebaran paham radikalismenya cukup tinggi. Ini terbukti dengan penangkapan beberapa teroris yang di lakukan oleh aparatur penegak hukum beberapa waktu lalu.
Watoni juga mengimbau masyarakat agar ikut andil dan peduli menekan penyebaran paham ini.
”Masyarakat juga harus proaktif melakukan pengawasan di lingkungannya masing-masing. Jika mencurigai kegiatan yang bertentangan dengan hukum, silahkan langsung laporkan ke pihak berwajib,” tambahnya.
Selain Pancasila sebagai Ideologi Negara, masyarakat juga di tuntut untuk menambah dan mengulas kembali wawasan kebangsaan. Mulai dari perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan hingga terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. (rls)