Paguyuban Dubes RI Nilai Potensi Lampung Luar Biasa
BANDARLAMPUNG, RATUMEDIA.ID- Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengajak Paguyuban Dubes RI bersinergi membuka peluang investasi untuk mempercepat membangun Lampung.
“Saya berharap agar koordinasi dan sinergi forum ini dapat mendukung peningkatan iklim investasi di Lampung. Karena Lampung luar biasa potensinya dan juga dekat dengan ibu kota,” ujar Arinal Djunaidi saat silaturahmi dengan Paguyuban Dubes RI untuk diskusi peluang usaha dan potensi investasi di Provinsi Lampung di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur, Rabu (5/10/2022).
Arinal Djunaidi mengatakan, Lampung memiliki begitu banyak keunggulan, baik secara geostrategis, demografis, maupun kekayaan alam.
Menurutnya, segala keunggulan ini harus dapat dimanfaatkan secara baik untuk kesejahteraan masyarakat Lampung.
“Maka langkah-langkah perlu dilakukan ialah membangun konsolidasi, koordinasi, dan komunikasi dengan semua elemen, termasuk bersama para dubes,” katanya.
Arinal menyebutkan, Lampung juga telah banyak menorehkan capaian kemajuan pembangunan, salah satunya pada triwulan II 2022 pertumbuhan ekonomi Lampung secara triwulan menempati peringkat pertama nasional sebesar 9,12 persen (q to q).
“Berbagai capaian keberhasilan pembangunan di Lampung berkat kerja keras bersama bupati/wali kota, para dinas dan menempatkan para pegawai sesuai keahlian dan profesi. Insyaallah, ke depan Lampung Berjaya,” ujarnya.
Lalu, lanjut ia, ada program unggulan Kartu Petani Berjaya (KPB) yang akan memudahkan para petani, seperti ketersediaan sarana produksi pertanian, akses keuangan/permodalan, dan pembinaan petani.
“Juga terhadap penanganan panen dan pascapanen, pemasaran hasil usaha pertanian, dan beasiswa mahasiswa anak petani,” ujarnya.
Di hadapan para dubes, Arinal menyebutkan, potensi pertanian di Lampung sangat berlimpah dan berkontribusi terhadap nasional seperti padi sebesar 2,7 juta ton atau peringkat 6 nasional dan singkong sebesar 5,9 juta ton atau peringkat 1 nasional.
Kemudian, lanjut ia lagi, lada sebesar 14,7 ribu ton atau peringkat 2 nasional, nanas 662 ribu ton atau peringkat 1 nasional, dan pisang 792 ribu ton atau peringkat 1 nasional.
“Jagung sebesar 2,6 juta ton atau peringkat 3 nasional, tebu 732 ribu ton atau peringkat 2 nasional dan kopi 118 ribu ton atau peringkat 2 nasional,” katanya.
Arinal menjelaskan, peluang potensi investasi di Lampung, seperti pengembangan Kawasan Industri, Kawasan Terpadu Pariwisata Bakauheni (Bakauheni Harbour City), pengembangan pariwisata dan potensi pengembangan investasi pada sektor pertanian.
“Saya berharap hubungan ini terus berlanjut, para senior dari dubes menginformasikan potensi Lampung, dengan harapan akan mendatangkan investor ke Lampung. Melalui diskusi ini, wujudkan Lampung Maju dan Berdaya Saing,” ujarnya.
Potensi Luar Biasa
Duta Besar Indonesia untuk Kroasia Periode 2017 – 2021 Komjen Pol (Purn) Sjachroedin Z.P, mengatakan, Paguyuban Dubes RI hadir di Lampung untuk mendukung peluang agar bisa kerja sama demi pembangunan Lampung.
“Melalui dukungan para dubes ini akan mendorong semangat pembangunan Lampung,” ujar ia.
Sjachroedin menyebutkan, dari paparan Pemerintah Provinsi Lampung terhadap potensi pariwisata, ia bersama Paguyuban Dubes RI melihat Lampung ke depan akan kian maju dan berkembang.
Menurutnya, apalagi saat ini sudah ada jalan tol dan meningkat wisatawan berkunjung ke Lampung.
Mayjen TNI (Purn) Arief Rachman (KBRI Afghanistan) menilai, Lampung sangat memiliki potensi luar biasa, baik itu alam maupun terhadap komoditas.
“Setelah saya datang ke Lampung, saya melihat Lampung sangat potensi sekali, dekat dengan ibu kota negara, ada laut begitu luar biasa. Lampung juga lumbung pangan, baik itu pertanian, peternakan, termasuk juga energi dan sebagainya,” ujar Arief.
Nadjib Riphat Kesoema (KBRI Canberra, Australia) mengatakan, hasil pertemuan ini akan terjalin kerja sama baik dengan Provinsi Lampung.
“Kami telah menyimak baik apa yang telah disampaikan, insyaallah akan ada kerja sama,” ujar Nadjib.
Paguyuban Dubes RI yang hadir ialah Andradjati (KBRI Dakar, Senegal), Harry Purwanto (KBRI Abuja, Nigeria), Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi (KBRI Yangon, Myanmar), Suprapto Martosetomo (KBRI Vatikan), dan Saodah Batin Akuan (KBRI Budapest, Hungaria). (rls)