Bandar Lampung

Pemerintah Waspadai Inflasi Ramadan dan Lebaran 2023

Spread the love

BANDARLAMPUNG, RATUMEDIA.ID- Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi, mewakili Pemerintah Provinsi Lampung mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual di Ruang Command Center lt.II Gedung Diskominfotik Provinsi Lampung, Selasa (4/4/2023).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan, sepanjang triwulan 3 pada tahun 2023, tingkat Inflasi di Indonesia relatif terkendali dan sejalan dengan proyeksi lembaga internasional.

“IMF memproyeksikan inflasi global ini diperkirakan turun dari 8,8 persen pada  2022 menjadi 6,6 persen pada 2023 dan 4,3 persen pada 2024. Sementara  negara berkembang, IMF memproyeksikan inflasi tahunan akan turun dari 9,9 persen pada tahun 2022 menjadi 8,1 persen pada 2023 dan 5,5 persn pada tahun 2024,” bebernya.

Berdasarkan rilis oleh BPS, pada 3 April, senin lalu disampaikan bahwa inflasi tahun ke tahun yaitu dari Maret 2023 terhadap Maret 2022 ialah 4,97 persen inflasi bulan ke bulannya. Maret 2023 terhadap Februari 2023 ialah 0,18 persen. Lalu, inflasi tahun kalender Maret 2023 terhadap Desember 2022 ialah 0,68 persen.

Pudji Ismartini melanjutkan, inflasi pada Maret 2023 yang bertepatan dengan awal Ramadan juga lebih rendah dari inflasi April 2022 yang juga bertepatan dengan momentum Ramadan.

“Maret 2023, sebanyak 65 kota mengalami inflasi dan 25 kota mengalami deflasi. Secara umum komoditas utama penyumbang Inflasi pada berbagai kota ialah tarif angkutan udara, beras, dan cabai rawit,” jelasnya.

Pudji juga meminta, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) waspada pada inflasi bulan April.

“Patut kita waspadai inflasi April yang didorong kenaikan tarif angkutan udara, harga daging sapi, daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam ras. Ini sebagai akibat peningkatan permintaan selama Ramadan menjelang Lebaran,” tegasnya.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, menyampaikan, ketersediaan pangan saat ini sangat mencukupi.

“Kami ingin menyampaikan, posisi neraca pangan dan posisi stok menghadapi Ramadan sampai akhir April sampai Mei pun dalam keadaan bagus. Artinya, ketersediaan cukup, sangat baik hingga ini membuat kita bisa meyakinkan bahwa pelaksanaan ibadah semoga bisa tenang, nyaman karena ketersediaan juga bisa baik.” ucapnya.

Ia menyampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah daerah (pemda) melalu aksi dan kebijakan untuk pengendalian inflasi pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional.

Pertama, pemda diminta memantau penyaluran bantuan pangan CBP beras bekerja sama dengan Pimwil Perum Bulog. Selain itu, pemda juga diminta  memantau pasokan dan harga pangan di lapangan.

Selanjutnya, pemda dapat melakukan gerakan pangan murah dan penguatan cadangan pangan pemda. Dukungan pemda kepada Perum Bulog juga sangat diperlukan dalam penyerapan gabah atau beras saat panen raya.

Menyetujui hal disampaikan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Badan Pangan Nasional, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir meminta kepala daerah menggalakkan gerakan pangan murah.

“Mohon bisa digalakkan dan dilaksanakan atau diperbanyak Gerakan Pangan Murah. Kedua berkaitan dengan harga eceran tertinggi ini ditetapkan dan kita harus hargai. Bila ada menjual melebihi HET, mohon kepada Tim TPID dan polri untuk ditindaklanjuti dengan penekanan jangan sampai mengganggu distribusi, sekali lagi jangan sampai mengganggu distribusi,” tegasnya.

Tomsi Tohir berterima kasih atas tercapai penurunan inflasi dari 5,47 persen  menjadi 4,97 persen.

“Kami dari seluruh teman-teman kementerian lembaga berterima kasih karena  atas jerih payah kita bersama. Kita berusaha dan berupaya hingga pada pengumuman BPS kemarin inflasi turun dari 5,47 menjadi 4,97,” harapnya.

Penurunan ini ialah suatu prestasi dan atas jerih payah bersama. Namun demikian, perlu mewaspadai berkaitan dengan situasi menjelang Idul Fitri ini terus harga-harga bergejolak. Jangan sampai kendor sampai sekitar 2 minggu setelah hari raya.

Tomsi meminta seluruh TPID untuk terus berupaya untuk menjaga Inflasi.

“Upaya-upaya antisipasi agar tetap kita lakukan bersama, bahkan lebih kuat lagi sehingga tujuan yang kita harapkan untuk menjaga inflasi ini. Juga untuk menjaga masyarakat kita bersama dapat kita capai,” pungkasnya. (kmf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *