Bandar Lampung

Pemkot Dorong Warga Bandarlampung Gunakan Transportasi Publik

Spread the love

Bandar Lampung, Ratumedia.id – Pemerintah Kota Bandarlampung mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik untuk mencegah kemacetan lalu lintas. Hal ini sejalan dengan pernyataan Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana yang tidak akan membangun jembatan layang (fly over).

“Kita akan mendorong masyarakat dengan penggunaan kendaraan umum,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandarlampung, Ahmad Husna, Kamis (1/4).

Salah satu faktor penyebab kemacetan di Kota Bandarlampung adalah kapasitas jalan yang sudah tidak mencukupi untuk memenuhi pergerakan orang dan barang yang terus meningkat dari dalam kota maupun dari luar Kota Bandarlampung.

“Kondisi Kota Bandarlampung saat ini sudah cukup baik, yang dilaksanakan Wali Kota sebelumnya sudah sangat membantu untuk mengurai kemacetan,” ujar Husna.

Pada masa pemerintahan Wali Kota Bandarlampung sebelumnya, Herman HN gencar melakukan pembangunan jembatan layang untuk mengurai kemacetan lalu lintas.

Total ada 10 fly over dan satu underpass yang telah dibangun selama 10 tahun kepemimpinan Herman HN. Ditambah satu fly over lagi yang dalam waktu dekat akan segera diresmikan Wali Kota Bandarlampung saat ini.

Penambahan ruas jalan yang tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor, menyebabkan terganggunya kelancaran lalu lintas dan menimbulkan titik-titik kemacetan.

Ditambah lagi kurangnya kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas mengakibatkan hampir semua ruas jalan arteri di Kota Bandarlampug sudah mengalami kemacetan terutama pada jam-jam tertentu.

Ahmad Husna mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Bappeda, Dinas Permukiman, dan Dinas PU untuk menata trotoar dan ruas jalan.

“Kita akan membuat pemetaan baru, kita akan melakukan pengecekan ke lapangan menghitung kembali ruas-ruas mana saja yang memang butuh pelebaran jalan atau simpang,” kata Husna.

Selain itu, Dinas Perhubungan juga akan meningkatkan pelayanan moda transportasi publik dengan menambah jumlah armada untuk memenuhi kebutuhan transportasi publik.

“Kita selalu meminta ke pusat untuk ditambah dan tahun ini saya akan mengajukan proposal lagi. Kita mintanya 10 unit, mudah-mudahan dapat terealisasi,” ujar Husna.

Penambahan armada bus rapid transit (BRT) sangat dibutuhkan mengingat angkutan kota (angkot) yang tersedia saat ini tidak mengalami peremajaan atau revitalisasi.

Pada 2019 lalu, Pemerintah Kota Bandarlampung menerima bantuan 10 unit BRT dari Kementerian Perhubungan yang hingga saat ini masih beroperasi dengan baik dan dikelola Koperasi Ragom Gawi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *