Bandar Lampung

Tingkatkan Inovasi Teknologi di Pertanian, Arinal Djunaidi Kunjungi Teknologi Pertanian Presisi di Jawa Barat

Spread the love

JAWA BARAT, RATUMEDIA.ID- Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, berkunjung kerja ke Cisaat Precision Agriculture Farm, Jawa Barat, Senin (21/11/2021) untuk melihat langsung pemanfaatan inovasi teknologi pertanian presisi (presicion agriculture),

Dalam kunjunganya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi didampingi  Anggota DPR RI Hanan A. Rozak, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi, dan Pengusaha Erwin Aksa.

Direktur Utama PT Buwana Selaras Investment, Widjajanto, selaku pemegang lisensi sistem Lead Tech International (LTI), menerima langsung kunjungan Gubernur Lampung dan rombongan.

Arinal Djunaidi berkomitmen membangun sektor pertanian di Provinsi Lampung guna meningkatkan ekonomi kerakyatan. Itulah sebabnya inovasi pertanian terus dilakukan.

Arinal melihat secara langsung pemanfaatan teknologi pertanian presisi, yang dinilai mampu meningkatkan produktivitas pangan. Peningkatan itu dapat dilakukan karena sistem pertaniannya dilengkapi dengan teknologi yang bisa dengan tepat memenuhi kebutuhan tanaman.

Dalam kesempatan itu, ia juga meninjau control room, green house, dan lahan terbuka Cisaat Precision Agriculture Farm.

Seperti diketahui, air merupakan salah satu kebutuhan primer untuk pertanian. Tanpa air, semua tumbuhan akan terhambat pertumbuhannya, bahkan mati akibat kekeringan.
Saat ini banyak tantangan harus dihadapi masyarakat, di antaranya pemanasan global secara luas yang mempengaruhi seluruh benua.

Kekurangan air dan lahan dapat menciptakan ancaman keamanan pangan secara global. Metode irigasi secara tradisional yang banyak digunakan saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhan tanaman secara nyata hingga menyebabkan tanaman tak dapat tumbuh optimal atau potensi genetiknya tak maksimal. Penggunaan air dan pupuk yang berlebihan dan mahal serta berbahaya bagi tanaman dan lingkungan.

Dengan berbagai tantangan yang ada, jelas Widjajanto, pada awalnya Lead Tech Internasional, menerapkan sistem pertanian presisi (precision agriculture) seluas 5 hektare di Cisaat, Kabupaten Bekasi.

Di antaranya mencakup 8 unit green house yang berisi aneka sayuran dan buah (melon, kangkung, kalian, cabai, tomat, pakcoy), lahan terbuka berisi padi, singkong, tebu, kapas, jahe merah dan areal perkebunan berisi mangga, jeruk, lemon, alpukat, manggis, kopi, coklat hingga sagu. Dan selanjutnya diterapkan untuk lahan seluas 25 hektare.

Dengan sistem pertanian presisi itu, semua rumpun tanaman dialiri selang yang menyalurkan nutrisi dan air. Teknologi itu bisa menghemat air hingga 40 persen, serta meningkatkan produktivitas tanaman 300 persen. Di tanah juga dipasangi sensor. Jika padi sudah merasa “kenyang” nutrisi, maka sensor akan memberitahu untuk menghentikan aliran air dan nutrisi.

Teknologi pertanian presisi ini juga sudah diterapkan di sejumlah negara di Asia, Afrika dan Timur Tengah. Keberhasilan pertanian presisi ini di antaranya berkat penggunaan sejumlah pipa khusus (dripping lines), dan diikuti dengan pemasangan sensor, dan penyediaan ruang kontrol (control room).

Dengan teknologi ini memungkinkan untuk memonitor kebutuhan air hingga pupuk dari setiap tanaman yang termonitor oleh sensor, dan dari permintaan kebutuhan tersebut akan dikirimkan data ke ruang kontrol, lantas melalui algoritma yang bekerja selama 24 jam per hari akan disalurkan kebutuhan air dan pupuk sesuai permintaan tanaman.

Adapun keuntungan dari sistem ini yaitu setiap tanaman mendapatkan kondisi pertumbuhan yang ideal di ruang terkontrol yang kecil dan terbatas di dalam area pertumbuhan yang lebih besar.

Petani dapat menanam tanaman yang berbeda dalam satu plot. Waktu panen lebih singkat dan dapat terus memantau kesehatan dan kondisi tanaman. Penggunaan pupuk, air dan lain-lain yang sangat efektif, dan hanya membutuhkan sejumlah sensor. (rls/ncu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *