Bandar Lampung

Kericuhan Mewarnai Aksi Mahasiswa Depan Kantor DPRD, Para Mahasiswa Desak Perbaikan Harga Singkong Petani

Spread the love

BANDARLAMPUNG,  RATUMEDIA.ID   —   Demo mahasiswa Lampung, di kantor DPRD Lampung, Kamis (23/1/2025), terkait harga komoditas singkong yang belum stabil berakhir ricuh.

Pantauan di lokasi, ratusan mahasiswa gabungan yang dikawal ketat aparat kepolisian ini berhasil  mendobrak pagar kawat hingga berhasil merangsek masuk ke halamanan kantor DPRD Lampung.

Aksi berlanjut pembakaran ban mobil di halaman depan halaman kantor DPRD, memicu reaksi aparat kepolisian untuk memadamkan api dengan alat pemadam ringan (APAR).

Mahasiswa yang tidak terima, langsung bereaksi dengan mengejar aparat kepolisian hingga terjadi kejar-kejaran hingga terjadi adu jotos.

Akibat kisruh, dua mahasiswa pingsan lantaran berada pada saat terjadi keributan antara kelompok mahasiswa dengan aparat kepolisian.

Koordinator Lapangan (Korlap) Firmansyah, dalam orasinya menegaskan, aksi mahasiswa kali ini  mendesak DPRD dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk segera menetapkan harga singkong yang saat belum stabil. “Kami mendesak pemprov dan DPRD untuk segera menetapkan harga singkong sesuai dengan ketentuan,” tegas Firman.

Firmasyah juga memastikan, pihaknya akan terus mengawal harga singkong sesuai dengan harapan petani.

“Kami akan kawal terus, mulai dari pemprov, DPRD dan kabupanten kota sampai harga singkong sesuai dengan harapan petani,” tegasnya.

Ada delapan tuntutan yang disampaikan maha siswa di antaranya, menuntut pemerintah menstabilkan harga singkong, sebagai komitmen menjalankan SDGs (Substainable Development Goals).

Meminta pemerintah pusat turun langsung menyelesaikan harga singkong. Mendesak pemerintah untuk mencabut ijin perusahaan yang tidak taat pada peraturan pemerintah.

Selanjutnya, mendesak pemerintah melalui presiden dan menteri perdagangan menghentikan impor tepung tapioka sesuai temuan KPPU.

Mendesak pemerintah untuk menetapkan komoditas singkong sebagai salah satu komoditas strategis.

Mendesak pemerintah dan DPR, DPD untuk segera memberikan edukasi, sosialisasi dan bantuan kepada petani.

Mendesak Kemendag, Kementan, anggota DPR, DPD RI dapil Lampung, serta Pj gubernur untuk mengundurkan diri jika tidak merealisasikan tuntutan mahasiswa dan petani.

Terakhir, mahasiswa akan terus mengawal harga singkong hingga stabil hingga ke pemerintah pusat. (Jj/Ncu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *