Acara Pengukuhan Jabatan 231 Kepala Desa, Nyaris Diwarnai Tindak Kekerasan Terhadap Wartawan
LAMPUNG UTARA, RATUMEDIA.ID — Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara menyelenggarakan acara pengkuhan 231 Kepala Desa dengan masing-masing masa jabatan yang berbeda, diantaranya 140 Kepala Desa dengan masa jabatan 2021 – 2029, sementara sisanya 91 Kepala Desa dengan masa jabatan 2023 – 2031.
Prosesi acara, selain dihadiri oleh para Kepala Desa dan keluarga juga dihadairi oleh Ketua dan Anggota DPRD, para pejabat Pemerintah dan Forkopimda serta undangan lainnya, yang berlangsung di gedung Islamic Center Kotabumi, Rabu (17/7/2024).
Usai pengukuhan, Penjabat (Pj) Bupati Lampung Utara, Drs. H. Aswarodi, M.Si dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga netralitas bagi para Pegawai dan Pejabat Negara dalam menghadapi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah yang akan datang.
Disebutkan pula bahwa berhubung dengan minimnya anggaran untuk gelar acara pengukuhan Kepala Desa ini, tadinya akan diselenggarakan dihalaman kantor Pemda, namun berdasarkan inisiatif para Kepala Desa yang menyumbangkan dana sebesar Rp. 300.000,– (tiga ratus ribu rupiah) dari masing-masing Desa sehingga acara dapat diselenggarakan di gedung Islamic Center Kotabumi.
Berangkat dari pernyataan tersebut diatas, maka para awak media merasa penasaran untuk mengulik kebenarannya, sehingga beberapa wartawan mencoba melakukan konfirmasi dan klarifikasi tentang inisiatif untuk menyokong anggaran biaya pengukuhan tersebut.
Salah satunya pernyataan yang disampaikan oleh Kepala Desa Ujan Mas, Yuli yang dalam hal ini juga dia mengaku sebagai Bendahara Panitia Pengukuhan Kepala Desa, yang menyatakan bahwa tidak ada keterpaksaan dari masing-masing Kepala Desa untuk memberikan sumbangan biaya penyelenggaraan acara pengukuhan ini.
“Tidak benar ada paksaan dalam iuran ini dan ini murni insiatif dari para Kepala Desa,” jelas Yuli.
Namun, perlakuan yang dipandang tidak terpuji dipertontonkan oleh Kepala Desa Sungkai Utara Kecamatan Negara Batin, Bahri Yusuf bahwa yang bersangkutan nyaris mencelakai wartawan yang akan melakukan konfirmasi.
Ketua Media Online Indonesia (MOI) Lampung Utara, Rizal kepada media ini menyampaikan bahwa yang bersangkutan untuk memenuhi unsur balance dalam pemberitaan maka perlu adanya konfirmasi dan klarifikasi terhadap narasumber dan oleh karenanya yang bersangkutan datang ke Kantor Kepala Desa Sungkai Utara untuk menemui narasumber Bahri Yusuf.
Berhubung pada saat itu Kepala desa tidak berada ditempat, maka wartawan berinisiatif untuk mendatangi rumah Kepala Desa, dan lagi-lagi ternyata yang bersangkutan juga sedang tidak berada dirumahnya.
Mendapati demikian Rizal berniat hendak meninggalkan rumah Kepala Desa Bahri Yusuf, akan tetapi setelah beberapa langkah kaki meninggalkan rumah Kepala Desa, ternyata yang bersangkutan keluar dari rumahnya dengan kondisi tanpa baju dan dipinggangnya terselip benda tajam dengan raut muka memendam emosi.
Setelah terjadi argumen di jalan, wartawan disuruh balik kerumah Kepala Desa, sesampai dirumah Kepala Desa Bahri Yusuf dengan sikap arogansi bagaikan preman mencoba menekan wartawan dengan berupaya merampas HP serta memerintahkan agar wartawan menghapus rekaman didalamnya. (Bule)